Kamis, 17 Maret 2016

Pertemuan APP ke 3

Pertemuan APP ke 3 dilaksanakan hari Minggu, 28 Februari 2016 di rumah Bp Simbolon, dan pertemuan ini dipandu oleh Bp Viktor Triadi. Tema untuk pertemuan APP ke 3 yakni "Menemukan Sukacita Di Tengah Tekanan Hidup".


a. Tujuan


Bersama umat semakin menyadari bahwa sukacita merupakan jati diri/ciri khas hidup beriman kristiani, untuk itu perlu senantiasa menjalin relasi dengan Sang Sumber Sukacita, yaitu Yesus Kristus.




b. Renungan


Hari Yang Berbeda

Hari itu ia berpikir akan menjalani hidupnya seperti biasa, sama dengan hari-hari yang lalu. Penuh kesibukan, kepanikan dan stres. Terbukti pada pagi hari, Anna sudah bersitegang dengan suaminya. Masalahnya sepele.

Anna bertanya tentang nasib tabungan suaminya yang diinvestasikan dalam usaha bersama teman-temannya. Sang suami menjawab dengan marah, "Jangan omong (bicara) itu! Berdoa saja agar semuanya lancar. Kalau kamu khawatir, apalagi saya. Pikiranku lagi penuh, perlu uang si bontot (bungsu) sekolah, kontrakan hampir habis, motor harus ke bengkel dll. Uang keluar seperti air."


"Memang betul, uang keluarnya seperti air." Anna terdiam, namun ia berbicara sendiri dalam hatinya. "Hidup semakin lama semakin ruwet. Berita tv isinya cuma tentang korupsi, kejahatan, tabrakan, perceraian dan permusuhan. Teman mengirim bbm tentang narkoba yang dikemas menjadi permen, tentang perampok yang pura-pura minta tolong di jalan dsb. Memang hidup ini pusing, pusing dan pusing." Sambil berkeluh kesah, ia pun tenggelam dalam kesibukan membereskan rumah dan membuka toko kecil diruang depan rumahnya. Suaminya pun pergi bekerja.


Namun hari itu ternyata berbeda bagi hidup Anna. Diawali pada sore hari, ketika Anna hendak menutup warung, tiba-tiba sahabatnya yang sudah lama tak pernah bertemu datang mengunjunginya. Ia sangat gembira, peluk cium dan ngobrol. Tertawa mengingat masa lalu sambil minum teh. Pada kesempatan itu, Anna curhat menceritakan problem hidupnya. Dan Maria hanya diam mendengarkan.


Selesai mendengar keluh kesah Anna, Maria berkata, "Anna, aku ingin kamu mempunyai hati yang gembira dan aku ingin mengajakmu menjumpai seseorang. Orang itu adalah Yesus yang akan kita jumpai melalui SabdaNya." Lalu ia mengambil kitab suci dan membukanya. Kedua orang sahabat itupun membaca bersama dan mereka merenungkan dan mensharingkan maksud dari sabda yang dibaca. Lalu mereka berdoa bersama. "Hatiku terasa damai", kata Anna sambil menarik nafas lega. " Sabda yang kita baca, taruh dihati dab lakukan. Maka sabda itu akan hidup dalam diri kita", Maria menasehati. Mereka masih berbincang sebentar, kemudian Maria pamit pulang, diantar keluar sama Anna. Ternyata di luar gerimis.


Sore itu, untuk kedua kalinya, Anna batal menutup warungnya. Karna tiba-tiba ada dua anak pengemis mendatangi meminta uang. Pakaian mereka kumal dan mulai basah karna hujan. Timbullah rasa belas kasihan dan ia menyuruh mereka untuk masuk dan duduk didepan etalase tokonya. "Kalian tunggu disini sebentar". Anna pun masuk dan beberapa menit kemudian ia keluar membawa dua mangkuk mie instan yang kemudian diberikan pada dua anak itu.


Kedua pengemis itu makan hingga habis, tak ada yang tersisa di dalam mangkuk mereka. Anna dengan tersenyum memberi mereka uang dan mempersilahkan mereka pulang karna hari semakin gelap karna mendung. Sambil mengucap terima kasih, seorang dari anak itu bertanya, "Ibu seorang yang kaya ya...?" Anna tidak menjawab. Ia hanya tertegun dan kedua pengemis itupun pergi.


Anna masih tertegun, ia merasa ada sesuatu yg lucu dan hatinya gembira. "Aku seorang yang kaya..?, gumamnya. Tiba-tiba ada sekelebat pemikiran dalam benaknya. Bagaimana jika anak kecil itu adalah Yesus?, Yesus yang menyamar menjadi pengemis, sebagai seoarang hina seperti dinyatakan dalam Injil. Berarti Yesus sendiri yang bersabda, "Ibu seorang yang kaya." Dan saat itu ia berpikir bahw ia memang sangat kaya bila dibandingkan dengan pengemis tadi.


Ajaib, saat itu juga hati Anna dipenuhi oleh rasa syukur. Ia melihat banyak kelimpahan yang telah Tuhan berikan. Dan ia sadar, harusnya ia mensyukuri hal-hal itu setiap hari. Ia tersenyum dan hatinya tertawa. Kemudian ia bertanya dalam hati, "Mengapa hari ini hidupku berbeda?" sambil menutup pintu tokonya dan berjalan masuk kedalam, Anna pun masih bertanya-tanya. "Mengapa hari ini bisa berbeda bagiku.



c. Sharing


1. Dikatakan bahwa pada hari itu berbeda dari biasanya bagi Anna. Apakah sebenarnya yg dirasakan Anna pd sore itu? Mengapa?

2. Kita perlu menghayati sekali lagi tekanan hidup yg dialami Anna dan suaminya. Apakah anda prnh mengalami tekanan hidup seperti itu? Silahkan ceritakan!

3. Nilai apa yang anda peroleh dari kisah yang dialami oleh Anna?


d. Pesan Kitab Suci


Yohanes 14:23-24

Jawab Yesus: " Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu dan firman yang kau dengar itu bukanlah dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku."

e. Pendalaman Pesan Kitab Suci


1. Menurut anda, apa hubungan antara firman Tuhan dengan pengalaman hidup Anna dan pengalaman hidup anda sendiri?

2. Apakah anda punya pengalaman perjumpaan dengan Kristus (Roh Kudus) yg mendatangkan sukacita dan penghiburan? Silahkan ceritakan!


Ada 3 tokoh utama dalam cerita renungan diatas yakni Anna, Maria dan pengemis.

* Peran Anna yang diawal selalu merasa tertekan, merasa takut dan khawatir dalam menghadapi permasalahan hidup.
* Peran Maria sebagai sahabat Anna yang mau mendengar keluh kesah Anna dan memberikan solusi serta "berhasil' menguatkan Anna dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
* Peran pengemis yang semakin menguatkan Anna bahwa hidup harus slalu disyukuri dan bukan menjadi beban.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa, kita sebagai manusia kadang merasa tertekan dlm menghadapi permasalahan hidup. Bersyukur, slalu berpikir positif  dan janganlah dijadikan beban karna masih banyak orang lain yang dibawah kita. Lebih baik lagi, kalau kita menjadi bagian dari solusi seperti yang diperankan oleh Maria.


Berkah Dalem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar