Minggu, 31 Juli 2016

Kalender Liturgi Agustus 2016

Kalender Liturgi Katolik Bulan Agustus 2016



Senin, 1 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Alfonsus Maria de Liguori
Yer. 28:1-17; Mzm. 119:29,43,79,80,95,102; Mat. 14:13-21.
BcO Yl. 1:13 - 2:11
warna liturgi Putih

Selasa, 2 Agustus 2016
Eusebius Vercelli,
Petrus Yulianus Eymard
Yer. 30:1-2,12-15,18-22; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mat. 14:22-36.
BcO Yl. 2:12-17
warna liturgi Hijau

Rabu, 3 Agustus 2016
Hari biasa
Yer. 31:1-7; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Mat. 15:21-28.
BcO Yl. 2:28-3:8
warna liturgi Hijau

Kamis, 4 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Yohanes Maria Vianney
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 16:13-23.
BcO Yl. 3:9-21
warna liturgi Putih

Jumat, 5 Agustus 2016
Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28.
BcO Mal. 1:1-14; 2:13-16
warna liturgi Hijau

Sabtu, 6 Agustus 2016
Pesta
Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan. 7:9-10,13-14 atau 2Ptr. 1:16-19; Mzm. 97:1-2,5-6,9; Luk. 9:28-36.
BcO 2Kor. 3:7-4:6
warna liturgi Putih

Minggu, 7 Agustus 2016
Hari Minggu
Biasa XIX
Keb. 18:6-9; Mzm. 33:1,12,18-19,20,22; Ibr. 11:1-2,8-19; Luk. 12:32-48.
BcO Yun. 1:1-2:1,10
warna liturgi Hijau

Senin, 8 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Dominikus,
Pendiri Ordo Pengkotbah
Yeh. 1:2-5,24-2:1a; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Mat. 17:22-27
BcO Yun. 3:1-4:11
warna liturgi Putih

Selasa, 9 Agustus 2016
Teresia Benedikta dr Salib
Yeh. 2:8-3:4; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Mat. 18:1-5,10,12-14.
BcO Za. 9:1-10:2
warna liturgi Hijau

Rabu, 10 Agustus 2016
Pesta
St. Laurensius
2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9; Yoh. 12:24-26.
BcO Kis. 6:1-6; 8:1,4-8
warna liturgi Merah

Kamis, 11 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Klara
Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21 - 19:1.
BcO Za. 11:4-12:8
warna liturgi Putih

Jumat, 12 Agustus 2016
Hari Biasa
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12.
BcO Za. 12:9-13:9
warna liturgi Hijau

Sabtu, 13 Agustus 2016
Pontianus,
Hippolitus
1Taw. 15:3-4,15-16; 16:1-2; Mzm. 132:6-7,9-10,13-14; 1Kor. 15:54b-57; Luk. 11:27-28.
BcO Za. 14:1-21
warna liturgi Hijau

Minggu, 14 Agustus 2016
HARI RAYA
SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56.
BcO Ef. 1:16-2:10 atau Why. 12:1-17
warna liturgi Putih

Senin, 15 Agustus 2016
Hari Biasa
Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 19:16-22.
BcO Pkh. 2:1-26
warna liturgi Hijau

Selasa, 16 Agustus 2016
Stefanus dr Hungaria
Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36ab; Mat. 19:23-30.
BcO Pkh. 3:1-22
warna liturgi Hijau

Rabu, 17 Agustus 2016
HARI RAYA
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21.
BcO Gal. 5:1-26
warna liturgi Putih

Kamis, 18 Agustus 2016
Hari Biasa
Yeh. 36:23-28; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 22:1-14
BcO Pkh. 6:12-7:28
warna liturgi Hijau

Jumat, 19 Agustus 2016
Yohanes Eudes
Yeh. 37:1-14; Mzm. 107:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 22:34-40.
BcO Pkh. 8:5-9:10
warna liturgi Hijau

Sabtu, 20 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Bernardus
Yeh. 43:1-7a; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 23:1-12.
BcO Pkh. 11:7 - 12:14
warna liturgi Putih

Minggu, 21 Agustus 2016
Hari Minggu
Biasa XXI
Yes. 66:18-21; Mzm. 117:1,2,; Ibr. 12:5-7,11-13; Luk. 13:22-30.
BcO Tit. 1:1-16
warna liturgi Hijau

Senin, 22 Agustus 2016
Peringatan wajib
SP Maria, Ratu
2Tes. 1:1-5,11b-12; Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5; Mat. 23:13-22
BcO Tit. 2:1-3:2
warna liturgi Putih

Selasa, 23 Agustus 2016
Rosa dr Lima
2Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Mat. 23:23-26.
BcO Tit. 3:3-15
warna liturgi Hijau

Rabu, 24 Agustus 2016
Pesta
St. Bartolomeus Rasul
Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Yoh. 1:45-51.
BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16
warna liturgi Merah

Kamis, 25 Agustus 2016
Ludovikus,
Yosef dr Calasanz
1Kor. 1:1-9; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7; Mat. 24:42-51.
BcO 1Tim. 2:1-15
warna liturgi Hijau

Jumat, 26 Agustus 2016
Hari Biasa
1Kor. 1:17-25; Mzm. 33:1-2,4-5,10ab,11; Mat. 25:1-13.
BcO 1Tim. 3:1-16
warna liturgi Hijau

Sabtu, 27 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Monika
1Kor. 1:26-31; Mzm. 33:12-13,18-19,20-21; Luk. 7:11-17,
atau (Sir. 26:1-4,16-21; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 7:11-17).
BcO Ef. 6:1-9
warna liturgi Putih

Minggu, 28 Agustus 2016
Hari
Minggu Biasa XXII,
St. Agustinus
Sir. 3:17-18,20,28-29; Mzm. 68:4-5ac,6-7ab,10-11; Ibr. 12:18-19,22-24a; Luk. 14:1,7-14.
BcO 1Tim. 5:3-25
warna liturgi Hijau

Senin, 29 Agustus 2016
Peringatan Wajib
Wafatnya St. Yohanes Pembaptis
Yer. 1:17-19; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mrk. 6:17-29.
BcO Am. 1:1 - 2:3
warna liturgi Merah

Selasa, 30 Agustus 2016
Hari Biasa
1Kor. 2:10b-16; Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 4:31-37.
BcO 1Tim. 6:11-21
warna liturgi Hijau

Rabu, 31 Agustus 2016
Hari biasa
1Kor. 3:1-9; Mzm. 33:12-13,14-15,20-21; Luk. 4:38-44.
BcO 2Tim. 1:1-18
warna liturgi Hijau



Disalin dari misa.lagu-gereja.com

Rabu, 06 Juli 2016

Panca Tugas Gereja ( 5 Pilar Gereja )

Iman Katolik menerbitkan sebuah catatan.

PANCA TUGAS GEREJA 

(atau sering disebut juga sebagai 5 Pilar Gereja yakni : Liturgia, Koinonia, Kerygma, Diakonia, Martyria)



Katekesmus Gereja Katolik merumuskan Gereja sebagai “himpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh kristus, menjadi Tubuh Kristus” (No 777). Existensi himpunan Umat Allah ini diwujudkan (secara lokal) dalam hidup berparoki.

Dalam paroki inilah himpunan Umat Allah mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Liturgia), mengembangkan pewartaan Kabar Gembira (Kerygma), menghadirkan dan membangun persekutuan (Koinonia), memajukan karya cinta kasih/pelayanan (Diakonia) dan memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus (Martyria).

Kehidupan umat kristiani sesudah ditinggal Tuhan Yesus, merupakan buah didikan Tuhan Yesus selama Dia aktif di tengah masyarakat 3 tahun sebelum dibunuh di salib. Kehidupan menggereja jemaat perdana telah mengungkapkan lima tugas Gereja ini. Kita bisa melihat dari Kisah para rasul 2:41-47 berikut:“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul (Kerygma) dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti  dan berdoa (Liturgia). Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu (Koinonia), dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya (diakonia) kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Danmereka disukai semua orang (Martyria). Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”.

1. Liturgi (Liturgia)


Berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah Bapa.Ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang dan dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan liturgis tertentu seperti: memimpin Ibadat Sabda/Doa Bersama; membagi komuni; menjadi: lector, pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi; dan mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap badan.

2. Pewartaan (Kerygma) 


Berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Melalui bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup berdasarkan semangat Injili, dan mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman, katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang yang sudah Katolik lewat kegiatan-kegiatan katekese.

3. Persekutuan (Koinonia) 


Berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya. Sebagai orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya, dalam kuasa Roh Kudus. Melalui bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat yang berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan ‘cura anima’ (pemeliharaan jiwa-jiwa) dan menyatukan jemaat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar umat, umat dengan paroki/keuskupan dan umat dengan masyarakat. Paguyuban ini diwujudkan dalam menghayati hidup menggereja baik secara territorial (Keuskupan, Paroki, Stasi/ Lingkungan, keluarga) maupun dalam kelompok-kelompok kategorial yang ada dalam Gereja.

4. Pelayanan (Diakonia) 


Berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif / cinta kasih melalui aneka kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan tersingkir. Melalui bidang karya ini, umat beriman menyadari akan tanggungjawab pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keiklasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat (bdk. Kis 4:32-35)

5. Kesaksian (Martyria) 


Berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat kerja maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Berkah Dalem

Mengenal 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

SAKRAMEN


APAKAH PENGERTIAN DARI SAKRAMEN ?
Sakramen adalah tanda dan sarana persatuan manusia dengan Allah.



ADA BERAPA SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK ?
Seluruhnya ada 7 (tujuh) sakramen, yakni:
1. Sakramen permandian atau babtis
2. Sakramen penguatan atau krisma
3. Sakramen mahakudus atau ekaristi
4. Sakramen tobat atau rekonsiliasi
5. Sakramen pengurapan orang sakit
6. Sakramen perkawinan
7. Sakramen imamat

APA YANG DIMAKSUD DENGAN SAKRAMEN INISIASI ?

Sakramen inisiasi adalah sakramen yang menyebabkan seseorang menjadi anggota persekutuan umat Allah. Yang termasuk sakramen inisiasi adalah Sakramen Permandian, Penguatan dan Ekaristi.

SAKRAMEN APA SAJA YANG HANYA DITERIMA SEKALI SEUMUR HIDUP ?Sakramen Permandian, Penguatan dan Imamat.

MENGAPA TUHAN YESUS MEMBERIKAN SAKRAMEN KEPADA KITA ?
Sebab dengan sakramen, karya keselamatn-Nya bisa diteruskan sehingga kita bisa bersatu dengan Tuhan.

1. SAKRAMEN BABTIS/PERMANDIAN




APAKAH SAKRAMEN BABTIS ITU ?
Sakramen babtis adalah sakramen yang pertama kali kita terima. Sakramen ini merupakan pintu gerbang memasuki gereja. Tanpa sakramen ini kita tidak mungkin bisa menerima sakramen lainnya.

RAHMAT APA YANG KITA TERIMA KALAU KITA DIBABTIS ?
Dosa asal maupun dosa pribadi kita diampuni. Kita diangkat menjadi anak Allah. Kita diterima sebagai anggota gereja.

BAGAIMANA PROSESNYA SEORANG MENJADI KATOLIK ?
Mula-mula orang itu simpatisan. Setelah menyatakan keinginannya untuk dibabtis, ia memasuki masa katekumenat dan dia disebut katekumen. Selama masa katekumenat itu ia belajar mengenal Yesus baik lewat pelajaran agama, Kitab Suci, maupun kehidupan umat Katolik. Jika persiapannya dianggap cukup dan sudah mantap, ia diperkenankan menerima Sakramen Babtis atau permandian.

BAGAIMANA DENGAN MEREKA YANG DIBABTIS SEJAK KECIL ?
Memang ada orang yag dibabtis sejak kecil, bahkan masih orok. Dalam hal ini, imannya diandaikan dari iman orang tuanya. Orang tualah yang memilihkan si bayi menjadi pengikut Kristus. Orang tua tentunya menginginkan anaknya bahagia maka mereka memilihkan dan memberikan yang terbaik pada anaknya. Demikian pula halnya dengan pemilihan agama. Sebagai konsekuensinya,orang tua harus mendidik anak-anaknya menjadi orang Kristen sejati.

BAGAIMANA PERSIAPAN MENERIMA SAKRAMEN BABTIS?
Sebelum seseorang menerima Sakramen Babtis, ia harus melewati beberapa tahapan, yakni masa prakatekumenat,katekumenat, masa penyucian dan penerangan. Setelah pembabtisan masih ada masa mistagogi. Pelantikan seseorang menjadi katekumen merupakan awal masa katekumenat. Dalam upacara ini calon menyampaikan keinginannya untuk menjadi Kristen. Lalu kepadanya diberikan Injil yang berarti ia harus mengenal Tuhan Yesus. Lalu calon mendapat pengajaran agama selama satu hingga dua tahun. Jika dirasa cukup ia memasuki masa penyucian dan penerangan. Pada awal masa ini, calon diurapi dengan minyak katekumen. Selama masa penyucian dan penerangan para katekumen memantapkan imannya dan mempersiapkan diri untuk menerima sakramen.

2. SAKRAMEN KRISMA / PENGUATAN




APA ARTINYA SAKRAMEN KRISMA ?
Artinya ikatan para anggota Gereja diteguhkan dengan kekuatan Roh Kudus. Dan mereka dianggap telah dewasa dalam iman sehingga berkat kekuatan Roh Kudus, mereka sanggup menjadi saksi – saksi Kristus di mana saja. Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.

SIAPAKAH YANG MENERIMAKAN SAKRAMEN KRISMA ?
Para Uskup, seperti yang tertulis dalam Kis 8 : 12 – 25.

MENGAPA DISEBUT SAKRAMEN KRISMA?
Sebab saat pengurapan, uskup memakai minyak krisma (sacrum chrisma).

3. SAKRAMEN EKARISTI




Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani (Lumen Gentium art. 11). Ekaristi berasal dari kata Yunani, Eucharistia yang berarti pujian dan syukur. Ekaristi berarti perayaan ungkapan syukur dan terimakasih kepada Tuhan atas penebusan dosa manusia berkat sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus. Ekaristi disebut juga Perjamuan Tuhan karena menyangkut perjamuan malam yang Tuhan Yesus adakan bersama murid-murid-Nya sebelum Ia menderita sengsara. Ekaristi mengungkapkan karya Kristus untuk menebus dan menguduskan manusia. Roti dan anggur diubah menjadi tubuh dan darah Kristus melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus, atas cara yang penuh rahasia.

APAKAH INTI DARI EKARISTI?
1. Mengungkapkan kerinduan Yesus untuk mengadakan makan Paskah bersama dengan para murid.
2. Tanda peringatan akan diri Yesus sebelum menderita sengsara dan wafat di salib.

Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita tidak hanya sekedar mengenang peristiwa perjamuan malam terakhir, tetapi juga peristiwa penyelamatan.

Sakramen Ekaristi dirayakan sebagai :
1. Perjamuan
2. Kurban
3. Syukur Agung

4. SAKRAMEN TOBAT




MENGAPA DIADAKAN SAKRAMEN TOBAT ?
Allah senantiasa mencintai manusia. Tetapi adakalanya manusia tidak menanggapi cinta Allah tersebut. Dengan sadar, tahu dan mau, manusia berpaling dari Allah. Itulah yang disebut dosa. Dosa menghalangi hubungan baik kita dengan sesama dan terlebih dengan Tuhan. Namun demikian Tuhan senantiasa mau menerima siapa saja yang bertobat. Dalam Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi ini kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

SAYA SERING MERASA MALU MENGAKU DOSA, BAGAIMANA ?
Mengapa mesti malu ? Pastor pasti akan menjaga kerahasiaan dosa kita, tidak akan disebarluaskan. Selain itu, tidak perlu takut, sebab pastor merupakan wakil Tuhan yang Maharahim. Berdosa berarti memutuskan hubungan dengan Tuhan dan sesama, maka saat mengaku dosa, kita akan berdamai lagi dengan Tuhan dan sesama. Peristiwa perdamaian atau pertobatan itu perlu saksi. Dan pastor itulah yang menjadi saksi. Pastor mewakili Tuhan dan sesama.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN ABSOLUSI DAN PENITENSI ?
Absolusi adalah penegasan iman atas nama Allah bahwa dosa seseorang diampuni dalam Sakramen Rekonsiliasi.
Penitensi adalah denda dalam bentuk doa, perbuatan, mati raga, atau beramal yang diusulkan imam dalam Sakramen Tobat. Penitensi merupakan wujud tobat kita untuk hidup lebih baik.

RAHMAT APA YANG KITA PEROLEH DENGAN MENERIMA SAKRAMEN INI ?Selain dosa kita diampuni, kita pun dikuatkan manakala menghadapi berbagai godaan dan tantangan selaku pengikut Kristus.

5. SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT




MENGAPA DIADAKAN SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT ?
Sakit merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Dalam keadaan demikian, orang sering merasa ditinggalkan Tuhan dan kesepian. Namun dengan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Gereja mendampingi orang yang sakit berat. Justru dalam keadaan sakit kita bisa bertemu dengan Yesus yang menderita. Penderitaan Kristus merupakan jalan menuju kebangkitan dan kemuliaan. Dengan sakramen ini, si sakit dikuatkan dalam menghadapi penderitaan. Selain itu, hidup atau mati kita diserahkan sepenuhnya pada penyelenggaraan Ilahi.

BAGAIMANA UPACARA PENERIMAAN SAKRAMEN INI ?
Sebelum menerima Sakramen ini sebaiknya si sakit mengakukan dosanya kepada imam. Setelah bacaan dan homili dilanjutkan dengan doa-doa untuk si sakit, kemudian imam berdoa dan berkata: “Semoga Ia membebaskan saudara dari dosa, menganugerahkan keselamatan, dan berkenan menabahkan hati saudara”, sambil mengurai dahi dan telapak tangan si sakit.

APAKAH MENGURAPAN MENGGUNAKAN MINYAK SEPERTI UNTUK SAKRAMEN KRISMA ?
Tidak. Sebenarnya ada tiga macam minyak yang dipakai dalam perayaan-perayaan sakramen. Ketiga minyak ini berasal dari minyak zaitun yang diberkati uskup pada misa Krisma yakni pada hari Kamis Putih pagii (tetapi dalam pelaksanaannya sering dimajukan).

SEBUTKAN KETIGA MACAM MINYAK TERSEBUT !
Ketiga minyak tersebut adalah :
# Oleum Catac : Minyak katekumen
# Oleum Infirmorum : Minyak pengurapan orang sakit
# Sachum Chrisma : Minyak yang dipakai dalam penerimaan Sakramen Babtis, Krisma dan Imamat.

APAKAH SAKRAMEN INI HANYA DITERIMAKAN PADA ORANG YANG AKAN MENINGGAL ?
Tidak, orang yang sakit parah atau akan menghadapi operasi pun perlu menerima sakramen ini. Perlu diingat, sakramen ini hanya diterimakan oleh imam.

6. SAKRAMEN PERKAWINAN




APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PERKAWINAN ITU ?
Perkawinan adalah ikatan cinta kasih yang resmi dan tetap antara pria dan wanita yang saling menyerahkan diri untuk membangun suatu keluarga. Gereja sangat menjunjung tinggi perkawinan karena di dalam keluarga inilah Gereja dibangun.

MENGAPA PERKAWINAN KRISTIANI DISEBUT SAKRAMEN?
Sebab dalam perkawinan kristiani, cinta kasih suami istri menjadi tanda pertalian cinta antara Kristus dengan Gereja-Nya. Allah menghendaki perkawinan ini menjadi tanda dan sarana kehadiran-Nya sendiri.

BAGAIMANA SIFAT PERKAWINAN KRISTIANI ?
Perkawinan kristiani bersifat monogamy, maksudnya hanya satu pria dan wanita. Perkawinan itu juga bersifat kekal, tak dapat cerai dan seumur hidup. Hanya Tuhanlah yang berhak memisahkan perkawinan kristiani melalui kematian.

MENGAPA SAKRAMEN PERKAWINAN TIDAK TERMASUK SAKRAMEN YANG HANYA DITERIMA SEKALI SAJA ?
Perlu diingat, yang boleh menceraikan suami isteri hanya Tuhan melalui kematian. Kalau salah satunya meninggal, yang lainnya boleh menikah lagi dan menerima sakramen ini dengan pasangan barunya.

7. SAKRAMEN IMAMAT




MENGAPA TUHAN YESUS MENGADAKAN SAKRAMEN IMAMAT ?
Tuhan Yesus telah mendirikan Gereja. Dan untuk membina persatuannya Dia telah telah mengangkat dan mengutus para rasul. Akhirnya, para rasul mengangkat para penggantinya yakni para uskup dan imam. Jadi, sakramen imamat adalah pengangkatan dan peneguhan seseorang yang dianggap layak menerima jabatan uskup, imam dan diakon guna membina persatuan umat. Sakramen ini dilaksanakan dalam upacara penumpangan tangan. Mereka yang ditahbiskan ini adalah para pelayan umat. Mereka berpartisipasi dalam Tritunggal Kristus, yakni mengajar, menguduskan dan memimpin umat.

APAKAH SAKRAMEN IMAMAT HANYA UNTUK PENTAHBISAN IMAM ?
Tidak, sakramen imamat meliputi:
1) Tahbisan diakon (Diakonat)
2) Tahbisan Imam (Presbiterat)
3) Tahbisan Uskup (Episkopat)
Semua yang menerima tahbisan ini dalam kehidupan gereja kita disebut Klerus.

SIAPAKAH DIAKON ITU ?
Diakon adalah frater yang telah menerima tahbisan diakon. Mereka akan segera menerima Sakramen Imamat (tahbisan imam) setelah setengah tahun atau setahun. Para diakon ini mempunyai pelayanan rangkap 3, yaitu:
1) Pelayanan Liturgi
2) Pelayanan Sabda
3) Pelayanan Kasih
Mereka boleh membantu imam atau uskup dalam perayaan Ekaristi dengan membacakan Injil, menyiapkan bahan persembahan, membagikan komuni, bahkan mereka sudah boleh membabtis, memberkati perkawinan, mengirim Sakramen Mahakudus kepada orang sakit, memimpin upacara pemakaman.

SIAPAKAH DIAKON AWAM ITU ?
Diakon awam adalah seorang awam yang ditahbiskan menjadi diakon. Mereka tidak akan menjadi imam. Jadi, diakon awam boleh memimpin ibadat sabda, membagikan komuni dan mengirim komuni kepada orang sakit.

BAGAIMANA DENGAN PENDIDIKAN PARA IMAM ?
Mereka yang ingin jadi imam atau pastor harus menempuh pendidikan lewat Seminari. Seminari ada 2 (dua) tingkatan, yaitu: Seminari Menengah yang setaraf SMA dan Seminari Tinggi yang setaraf perguruan tinggi. Seminari menengah menerima siswa lulusan SMP. Lama pendidikan di seminari menengah 4 (empat) tahun. Di Indonesia sudah cukup banyak seminari menengah, salah satunya di wilayah KAMS yakni Seminari Menengah Petrus Claver Makassar. Setelah lulus dari seminari menengah, para seminaris melanjutkan study ke seminari tinggi. Tapi ada juga yang lulusan SMA yang masuk seminari tinggi. Mereka harus memasuki postulat lebih dahulu, baru kemudian ke seminari tinggi. Lama pendidikan selama 8 (delapan) tahun, bahkan lebih.

BAGAIMANA DENGAN TAHBISAN DIAKONAT ?
Setelah bacaan Injil, para calon menghadap uskup. Setelah homili, para calon mengikrarkan janji selibat dan ketaatan. Kemudian menyusul Doa Litani Para Kudus dan dilanjutkan dengan penumpangan tangan uskup kepada para calon diakon disertai doa tahbisan diakon. Lalu para diakon mengenakan stola secara menyilang dan dalmatik (seperti kasula imam). Pada akhir upacara, uskup menyerahkan Injil kepada mereka, seraya berkata: “Bacalah, renungkan, hayatilah dan wartakan."

BAGAIMANA DENGAN TAHBISAN IMAM?
Upacaranya hampir sama dengan tahbisan diakon. Setelah Bacaan Injil, diakon (calon imam) menghadap uskup. Kemudian uskup menyampaikan homili. Setelah tanya jawab, dinyanyikan Lagu Litani Para Kudus. Sementara Uskup, para imam, dan umat berlutut, calon imam bertiarap sebagai tanda ketidaklayakan.Setelah itu, baru acara tahbisan. Calon imam menghadap uskup, lantas uskup menumpangkan tangan atas calon imam. Para imam yang hadir juga ikut menumpangkan tangan. Sebelum menerima stola dan kasula, calon imam mohon doa restu pada orang tuanya, kemudian menghadap uskup untuk menerima stola dan kasula, lalu kembali ke orang tuanya. Ibu dan ayahnya mengenakan stola dan kasula pada putranya. Kemudian imam baru itu menghadap uskup lagi dan menerima pengurapan tangan dengan minyak Sachum Chrisma. Kemudian uskup menyerahkan pemberian bahan persembahan dari umat seraya berkata: “Terimalah persembahan umat kudus yang harus kamu hantar pada Allah. Sadarilah apa yang kamu lakukan, amalkanlah misteri yang akan kamu laksanakan, dan sesuaikan hidupmu dengamisteri Salib Tuhan”. Upacara tahbisan imam ini diakhiri dengan salam damai sebagai tanda bahwa imam baru itu diterima sebagai anggota dewan imam. Baru dilanjutkan dengan persembahkan.

Demikian sedikit penjelasan mengenai 7 Sakramen dalam Gereja Katolik. Semoga semakin menambah wawasan kita akan Sakramen dan bisa mengenal lebih dalam akan Gereja Katolik serta memperkuat iman kita dalam berkarya untuk Tuhan.
Amin


Berkah Dalem

Sebagian besar disalin dari www.Facebook.com Putera-Puteri Altar Hati Kudus Metro